Langkah Penting di dalam Audit Internal ISO 9001:2015

 Langkah Penting di dalam Audit Internal ISO 9001:2015

Banyak perusahaan menyaksikan Audit Internal sebagai bentuk gangguan rutin yang mereka butuhkan untuk mempertahankan sertifikasi ISO 9001. Padahal  bukan seperti itu sejatinya, bahkan, sebagai pemilik proses, proses Audit Internal mampu menjadi cara terbaik untuk mendukung mengidentifikasi perbaikan, atau mendukung merampingkan proses untuk berlangsung lebih baik, cepat dan efisien. Berikut adalah lima cara penting di dalam proses audit internal dan bagaimana cara tersebut mampu digunakan sebagai fokus pada menaikkan proses mereka.

1) Perencanaan Jadwal Audit.

Bagian penting berasal dari proses yang baik adalah punya Jadwal Audit keseluruhan yang ada untuk memberitahukan semua orang kapan tiap-tiap proses dapat diaudit secara rutin (biasanya jadwal tahunan). Jika Anda tidak punya rancangan dan menentukan dengan audit dadakan, pesan yang dapat ditangkap karyawan adalah “anda tidak percaya kami.” Dengan menerbitkan niat audit, pesan adalah bahwa ini dimaksudkan sebagai pertolongan kepada pemilik proses dan auditor yang ada untuk membantu. Hal ini mampu terlalu mungkin pemilik proses tahu deadline berasal dari tiap-tiap proyek perbaikan yang mereka melakukan sebelum akan kala audit, supaya mereka mampu menghimpun informasi berharga mengenai pelaksanaan.

2) Perencanaan Proses Audit.

Langkah pertama di dalam perencanaan proses audit adalah dengan mengkonfirmasi dengan pemilik proses dikala audit dapat berlangsung. Rencana keseluruhan bukan hanya berisikan mengenai seberapa sering proses dapat diaudit, dan kira-kira kapan, tetapi terhitung perencanaan mengenai kapan kala terbaik untuk pemilik proses dan auditor berkolaborasi meninjau proses. Ketika auditor mampu meninjau audit pada mulanya untuk menyaksikan apakah ada tindak lanjut diperlukan pada persoalan yang pada mulanya ditemukan, dan pemilik proses mampu mengidentifikasi daerah yang ingin dianalisa auditor untuk diperbaiki prosesnya. Sebuah rancangan audit yang baik mampu memastikan bahwa pemilik proses dapat beroleh nilai berasal dari proses audit jasa audit .

3) Melakukan Audit.

Audit wajib di mulai dengan pertemuan pemilik proses untuk memastikan bahwa rancangan audit selesai dan siap. Maka ada banyak jalur bagi auditor untuk menghimpun informasi selama audit: meninjau catatan, berbicara dengan karyawan, menganalisis knowledge proses atau bahkan mengamati proses di dalam tindakan. Fokus berasal dari kegiatan ini adalah untuk menghimpun bukti bahwa proses ini berfaedah seperti yang direncanakan di dalam SMM, dan efisien di dalam mengolah hasil yang dibutuhkan. Salah satu hal yang paling berharga yang auditor mampu jalankan untuk pemilik proses tidak hanya untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang tidak punya bukti bahwa mereka berfaedah dengan baik, tetapi terhitung untuk perlihatkan daerah berasal dari proses yang mampu berfaedah lebih baik kalau ada perubahan.

4) Pelaporan Audit.

Pertemuan penutup dengan pemilik proses adalah suatu keharusan untuk memastikan bahwa aliran informasi tidak tertunda. Pemilik proses tentunyatidak hanya  ingin tahu apakah ada bidang kelemahan yang wajib ditangani, serta adakah daerah ada memerlukan perbaikan. Ini wajib diikuti dengan catatan tertulis sesegera barangkali untuk menambahkan informasi di dalam format yang lebih permanen untuk mengaktifkan tindak lanjut berasal dari informasi tersebut. Dengan mengidentifikasi tidak hanya daerah yang tidak sesuai berasal dari proses, tetapi terhitung daerah yang berpotensi untuk ditingkatkan, pemilik proses dapat beroleh nilai yang lebih baik berasal dari Internal Audit, yang dapat terlalu mungkin untuk perbaikan proses.

5) Tindak lanjut atas Masalah atau Perbaikan yang ditemukan.

Tindak lanjut merupakan cara penting. Jika persoalan telah ditemukan dan tindakan perbaikan yang dilakukan, amat penting untuk memastikan bahwa persoalan amat telah diselesaikan. Jika proyek pembenahan telah selesai, maka wajib terhitung untuk menyaksikan peluang perbaikan di daerah yang lain sebagai usaha peningkatan kinerja di dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu.